kembang api


Rabu, 14 November 2012

PENEMUAN PARTIKEL TUHAN (HIGGS BOSON)


 
       Pada Tanggal 4 Juli 2012, Badan Atom Eropa (CERN) mengumumkan secara resmi keberadaan Partikel Tuhan atau Higgs boson dalam konferensi pers di Jenewa. Dalam menemukan Partikel Tuhan, para ilmuwan membutuhkan waktu yang tidak sedikit, butuh 48 tahun untuk menemukan Partikel Tuhan terhitung sejak pada tahun 1964. Partikel baru dengan massa sekitar 125-126 gigaelectronvolts (GeV) ini ditemukan lewat eksperimen ATLAS dan CMS menggunakan akselerator partikel terbesar sejagad, Large Hadron Collider, di Jenewa, Swiss.
         Higgs Boson adalah partikel elementer yang telah lama dicari. Partikel ini dipercaya memberikan massa dan berperan dalam terbentuknya semesta. Tanpa ada Higgs Boson, atom takkan tercipta, ikatan kimia tak terbentuk, semesta pun takkan ada. Ilmuwan CERN, Albert de Roeck, mengibaratkan penemuan Higgs Boson serupa dengan penemuan listrik. Manusia takkan pernah bisa mengimajinasikan apa yang akan terjadi. "Apa yang sangat penting saat ini ialah bahwa Higgs boson bisa menerangkan apa yang mungkin terjadi pada sepersejuta detik awal alam semesta setelah (teori) Big Bang," kata de Roeck seperti dikutip kantor berita AFP, Kamis (5/7/2012). Setelah Big Bang, semesta sangat panas dan terisi oleh lautan proton, netron, elektron, dan partikel lain. Dalam 17 menit pertama, terbentuk atom dan elemen ringan. Hal ini mensyaratkan adanya Higgs Boson.
Banyak ilmuwan mengatakan bahwa penemuan Higgs boson diharapkan melengkapi Model Standar Fisika Partikel. Model standar menguraikan adanya partikel elementer Fermion dan Boson. Model itu juga mensyaratkan adanya partikel elementer yang berperan memberi massa. Menurut para ilmuwan fisikawan, ada 5 dampak implikasi dari penemuan Partikel Tuhan, yaitu:
1.             Asal Usul Masa
Partikel Tuhan dianggap sebagai suatu pemecahan misteri asal usul massa di mana Partikel Tuhan sangat berhubungan dengan medan higgs dan mekanisme higgs. Higgs boson telah lama dianggap kunci untuk memecahkan misteri asal-usul massa. Higgs boson berkaitan dengan medan Higgs dan mekanisme Higgs. Berdasarkan teori yang dikemukan Joao Guimaraes da Costsa ahli fisika dari Harvard University, partikel yang melewati medan higgs akan memperoleh massa, seperti perenang yang bergerak melalui kolam renang yang basah. jika tidak ada mekanisme seperti itu maka semaunya akan menjadi tak bermassa. Sehingga dia berpendapat bahwa penemuan Partikel Tuhan semakin menegaskan bahwa mekanisme higgs bagi partikel untuk memperoleh massa sudah benar.
2.             Model Standar
Model standar adalah teori fisika partikel yang menjelaskan komstituen terkecil alam semesta, yaitu partikel. Dengan penemuan Partikel Tuhan maka semua partikel yang telah diprediksi oleh Model Standar sudah lengkap. Partikel Tuhan merupakan bagian yang hilang dari toeri Model Standar. Walaupun Partikel Tuhan melengkapi Model Standar tetapi Model Standar sendiri dianggap tidak lengkap karena teori Model Standar tidak mencakup gravitasi dan dark matter (materi gelap) yang merupakan pembentuk semua materi alam semesta. Oleh karena itu, ilmuan CERN akan terus berusaha mendalami penemuan Partikel Tuhan untuk menemukan hubungan antara Partikel Tuhan dengan gravitasi dan dark matter.
3.             Gaya Dasar Alam Semesta
Ilmuwan berharap dengan adanya penemuan Partikel Tuhan dapat membantu mereka dalam menjelaskan terjadinya penyatuan dua gaya di alam semesta. Kedua gaya tersebut adalah gaya elektromagnetik dan gaya lemah. Gaya elektromagnetik sendiri adalah gaya yang mengatur interaksi antar partikel bermuatan, sedang gaya lemah adalah gaya yang mengatur peluruhan radioaktif. Para ilmuwan menyakini bahwa Partikel Tuhan yang menyebabkan terjadinya peristiwa penyatuan gaya elektromagnetik dan gaya lemah. Setiap gaya di alam semesta berhubungan dengan partikel. Partikel yang terikat dengan elektromagnetisme adalah foton, dengan ukuran kecil dan tak bermassa. Sementara gaya lemah dikaitkan dengan partikel yang disebut boson W dan Z yang massanya sangat besar. Mekanisme Higgs dianggap bertanggung jawab atas penyatuan keduanya.
"Jika anda menaruh boson W dan Z pada medan Higgs, keduanya akan bercampur dan memperoleh massa," kata Strandberg. "Hal ini menjelaskan mengapa boson W dan Z memiliki massa, sekaligus menyatukan gaya elektromagnetik dan gaya lemah."
4.             Supersimetri
Penemuan Partikel Tuhan juga berdampak pada teori supersimetri, dimana setiap partikel yang dikenal memiliki partikel "superpartner" dengan karakteristik yang berbeda. Berdasarkan penemuan Partikel Tuhan, Teori Supersimetri diyakini dapat membantu proses penyatuan beberapa gaya yang ada di alam semesta serta dapat membantu pembentukan dark matter.
5.             Validasi Large Hadron Collider (LHC)
LHC adalah akselerator partikel terbesar alam semesta. LHC adalah sebuah mesin untuk menyelidiki apakah ada energi yang lebih besar dibandingkan dengan yang pernah dicapai di bumi. Pencarian keberadaan Partikel Tuhan disebut-sebut sebagai bagian dalam pembuatan LHC. "Pembuatan mesin untuk menguak rahasia alam semesta butuh biaya besar dan waktu yang lama. Penemuan Higgs boson tentu langkah yang sangat besar dan menjadi pembenaran untuk LHC," kata Guimaraes da Costa.
Yang tak kalah penting, penemuan Higgs boson tentu memiliki implikasi besar bagi ilmuwan Peter Higgs dan rekan-rekannya yang pertama kali mencetuskan teori mekanisme Higgs tahun 1964. "Ada beberapa orang yang akan mendapatkan hadiah Nobel," kata Vivek Sharma, seorang fisikawan di University of California, San Diego.
 
Daftar Pustaka


Anonim. 2012. Lima Dampak Penemuan Partikel Tuhan. http://www.tempo.co/read/news/2012/07/04/095414878/Lima--Dampak-Penemuan-Partikel-Tuhan [Diakses 28 oktober 2012]

Fredy Eddy Hardianson. 2012. Dampak Penemuan Partikel Tuhan (God Particle). http://samane333.blogspot.com/2012/07/dampak-penemuan-partikel-tuhan.html  [Diakses 28 oktober 2012]

Yunanto Wiji Utomo. 2012. Apa Manfaat Penemuan "Partikel Tuhan"?. http://sains.kompas.com/read/2012/07/05/19353136/Apa.Manfaat.Penemuan.Partikel.Tuhan [Diakses 28 oktober 2012]

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING



Penyelesaian masalah merupakan proses dari menerima tantangan dan usaha-usaha untuk menyelesaikannya sampai memperoleh penyelesaian. Sedangkan pengajaran penyelesaian masalah merupakan tindakan guru dalam mendorong siswa agar menerima tantangan dari pertanyaan bersifat menantang, dan mengarahkan siswa agar dapat menyelesaikan pertanyaan tersebut (Sukoriyanto, 2001:103).
Pembelajaran pemecahan masalah adalah suatu kegiatan yang didesain oleh guru dalam rangka memberi tantangan kepada siswa melalui penugasan atau pertanyaan matematika (Tim PPPG Matematika, 2005:93). Fungsi guru dalam kegiatan itu adalah memotivasi siswa agar mau menerima tantangan dan membimbing siswa dalam proses pemecahannya. Masalah yang diberikan harus masalah yang pemecahannya terjangkau oleh kemampuan siswa. Masalah yang diluar jangkauan kemampuan siswa dapat menurunkan motivasi mereka.

Tujuan Pembelajaran Problem Solving
Berhasil tidaknya suatu pengajaran bergantung kepada suatu tujuan yang hendak dicapai. Tujuan dari pembelajaran problem solving adalah seperti apa yang dikemukakan oleh Hudojo (2003:155), yaitu sebagai berikut.
1.      Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.
2.      Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik bagi siswa.
3.      Potensi intelektual siswa meningkat.
4.      Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan penemuan.

Langkah-langkah Pembelajaran Problem Solving
            Adapun langkah-langkah yang harus diperhatikan oleh guru di dalam memberikan pembelajaran problem solving yaitu sebagai berikut.
(1) Menyajikan masalah dalam bentuk umum.
(2) Menyajikan kembali masalah dalam bentuk operasional.
(3) Menentukan strategi penyelesaian.
(4) Menyelesaikan masalah.
            Berbicara pemecahan masalah tidak bisa dilepaskan dari tokoh utamanya yaitu George Polya. Menurut Polya, dalam pemecahan suatu masalah terdapat empat langkah yang harus dilakukan yaitu:
1.    Memahami masalah.
2.    Merencanakan pemecahannya.
3.    Menyelesaikan masalah sesuai rencana langkah kedua.
4.    Memeriksa kembali hasil yang diperoleh (looking back).
Kelebihan dan kelemahan pembelajaran problem solving
Kelebihan pembelajaran problem solving antara lain sebagai berikut.
1.         Mendidik siswa untuk berpikir secara sistematis.
2.         Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
3.         Berpikir dan bertindak kreatif.
4.         Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
5.         Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
6.         Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
7.         Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
8.         Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
9.         Mampu mencari berbagai jalan keluar dari suatu kesulitan yang dihadapi.
10.     Belajar menganalisis suatu masalah dari berbagai aspek.
11.     Mendidik siswa percaya diri sendiri.
Kelemahan pembelajaran problem solving antara lain sebagai berikut.
1.         Memerlukan waktu yang cukup banyak.
2.         Kalau di dalam kelompok itu kemampuan anggotanya heterogen, maka siswa yang pandai akan mendominasi dalam diskusi sedang siswa yang kurang pandai menjadi pasif sebagai pendengar saja.
3.         Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.

Implementasi Pembelajaran Problem Solving
1.        Guru memberikan suatu permasalahan kontekstual realistik berupa soal cerita tentang permasalahan linier.
Dua tahun yang lalu umur ayah 6 kali umur Adi, 18 tahun kemudian umur ayah menjadi 2 kali umur Adi. Berapakah umur ayah dan umur Adi sekarang?
2.        Siswa memahami masalah persamaan linier dalam bentuk cerita.
Diketahui : misalkan
x= umur ayah sekarang            
y= umur Adi sekarang   
Model matematika yang sesuai dengan permasalahan tersebut :


sekarang
2 tahun yang lalu
18 tahun kemudian
Umur ayah
x
x-2
x+18
Umur Adi
y
y-2
y+18
Perbandingan

x-2=6(y-2)
x+18=2(y+18)
Ditanya : berapakah x dan y ?
3.        Merencanakan masalah
Salah satu strategi yang bisa diterapkan untuk menyelesaiakan masalah ini adalah mengeliminasi dan mensubstitusikan dua persamaan yang diperoleh. Pada akhirnya akan diperoleh nilai x dan y yang merupakan umur ayah dan umur Adi sekarang.
4.        Menyelesaikan Masalah.
       Enam tahun yang lalu
x-2=6(y-2)
x-2=6y-12
x-6y=-10……………………………………….(1)
      18 tahun kemudian
x+18=2(y+18)
x+18=2y+36
x-2y=18………………………………………...(2)
Jadi, terdapat dua persamaan linier yaitu
x-6y=-10 dan x-2y=18
Dari (1) dan (2) diperoleh:
x-6y=-10
x-2y=18
 -4y= -28
    y=7
Substitusikan y=7 ke x-6y= -10, sehingga diperoleh:
x-6(7)= -10
x-42= -10
       x= 32 
Jadi, diperoleh  x= 32 dan y= 7
Sehingga diperoleh umur ayah sekarang adalah 32 tahun dan umur Adi sekarang adalah 7 tahun.
5.        Memeriksa Kembali
Untuk memeriksa kembali hasil jawaban pertanyaan sudah benar apa belum bisa dilakukan dengan mensubstitusikan nilai x dan y yang sudah diperoleh ke dalam persamaannya. Apabila setelah disubstitusikan ke dalam persamaan diperoleh hasil ruas kiri= hasil ruas kanan maka nilai x dan y benar.
Diperoleh,  x= 32 dan y= 7
x-6y= -10
32-6(7)= -10
32-42= -10
-10 = -10
Karena hasil ruas kiri = hasil ruas kanan maka  nilai x dan y benar.
x-2y= 18
32- 2(7)= 18
32- 14= 18
18= 18
       Karena hasil ruas kiri = hasil ruas kanan maka nilai x dan y benar.
       Jadi, umur ayah sekarang 32 tahun dan umur Adi sekarang 7 tahun.
Daftar Pustaka

Krishna. 2012. Model Pembelajaran Problem Solving . http://dataserverku.blogspot.com/2012/02/model-pembelajaran-problem-solving.html [Diakses 10 November 2012]

Edu. 2010. Model Pembelajaran problem solving. http://matematikacerdas.wordpress.com/2010/01/28/model-pembelajaran-problem-solving/ [Diakses 10 November 2012]

Suhaerman, Erman. Dkk.2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Press.