Penyelesaian
masalah merupakan proses dari menerima tantangan dan usaha-usaha untuk
menyelesaikannya sampai memperoleh penyelesaian. Sedangkan pengajaran
penyelesaian masalah merupakan tindakan guru dalam mendorong siswa agar
menerima tantangan dari pertanyaan bersifat menantang, dan mengarahkan siswa
agar dapat menyelesaikan pertanyaan tersebut (Sukoriyanto, 2001:103).
Pembelajaran
pemecahan masalah adalah suatu kegiatan yang didesain oleh guru dalam rangka
memberi tantangan kepada siswa melalui penugasan atau pertanyaan matematika
(Tim PPPG Matematika, 2005:93). Fungsi guru dalam kegiatan itu adalah
memotivasi siswa agar mau menerima tantangan dan membimbing siswa dalam proses
pemecahannya. Masalah yang diberikan harus masalah yang pemecahannya terjangkau
oleh kemampuan siswa. Masalah yang diluar jangkauan kemampuan siswa dapat
menurunkan motivasi mereka.
Tujuan Pembelajaran Problem Solving
Berhasil
tidaknya suatu pengajaran bergantung kepada suatu tujuan yang hendak dicapai.
Tujuan dari pembelajaran problem solving adalah seperti apa yang dikemukakan
oleh Hudojo (2003:155), yaitu sebagai berikut.
1.
Siswa menjadi
terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan akhirnya
meneliti kembali hasilnya.
2.
Kepuasan
intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik bagi siswa.
3.
Potensi
intelektual siswa meningkat.
4.
Siswa belajar
bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan penemuan.
Langkah-langkah
Pembelajaran Problem Solving
Adapun langkah-langkah yang harus
diperhatikan oleh guru di dalam memberikan pembelajaran problem solving yaitu
sebagai berikut.
(1) Menyajikan masalah dalam bentuk umum.
(2) Menyajikan kembali masalah dalam bentuk operasional.
(3) Menentukan strategi penyelesaian.
(4) Menyelesaikan masalah.
(1) Menyajikan masalah dalam bentuk umum.
(2) Menyajikan kembali masalah dalam bentuk operasional.
(3) Menentukan strategi penyelesaian.
(4) Menyelesaikan masalah.
Berbicara
pemecahan masalah tidak bisa dilepaskan dari tokoh utamanya yaitu George Polya.
Menurut Polya, dalam pemecahan suatu masalah terdapat empat langkah yang harus
dilakukan yaitu:
1. Memahami
masalah.
2. Merencanakan
pemecahannya.
3. Menyelesaikan
masalah sesuai rencana langkah kedua.
4. Memeriksa
kembali hasil yang diperoleh (looking back).
Kelebihan
dan kelemahan pembelajaran problem solving
Kelebihan
pembelajaran problem solving antara lain sebagai berikut.
1.
Mendidik siswa
untuk berpikir secara sistematis.
2.
Melatih
siswa untuk mendesain suatu penemuan.
3.
Berpikir
dan bertindak kreatif.
4.
Memecahkan
masalah yang dihadapi secara realistis
5.
Mengidentifikasi
dan melakukan penyelidikan.
6.
Menafsirkan
dan mengevaluasi hasil pengamatan.
7.
Merangsang
perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
dengan tepat.
8.
Dapat
membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia
kerja.
9.
Mampu mencari
berbagai jalan keluar dari suatu kesulitan yang dihadapi.
10. Belajar menganalisis suatu masalah dari berbagai
aspek.
11. Mendidik siswa percaya diri sendiri.
Kelemahan
pembelajaran problem solving antara lain sebagai berikut.
1.
Memerlukan waktu
yang cukup banyak.
2.
Kalau di dalam
kelompok itu kemampuan anggotanya heterogen, maka siswa yang pandai akan
mendominasi dalam diskusi sedang siswa yang kurang pandai menjadi pasif sebagai
pendengar saja.
3.
Beberapa
pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya
alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta
akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
Implementasi
Pembelajaran Problem Solving
1.
Guru memberikan suatu permasalahan
kontekstual realistik berupa soal cerita tentang permasalahan linier.
Dua tahun yang lalu umur ayah 6
kali umur Adi, 18 tahun kemudian umur ayah menjadi 2 kali umur Adi. Berapakah
umur ayah dan umur Adi sekarang?
2.
Siswa memahami masalah persamaan linier
dalam bentuk cerita.
Diketahui : misalkan
x= umur ayah sekarang
y= umur Adi sekarang
Model matematika yang sesuai dengan
permasalahan tersebut :
sekarang
|
2
tahun yang lalu
|
18
tahun kemudian
|
|
Umur
ayah
|
x
|
x-2
|
x+18
|
Umur
Adi
|
y
|
y-2
|
y+18
|
Perbandingan
|
x-2=6(y-2)
|
x+18=2(y+18)
|
Ditanya : berapakah x dan y ?
3.
Merencanakan masalah
Salah satu strategi yang bisa
diterapkan untuk menyelesaiakan masalah ini adalah mengeliminasi dan mensubstitusikan
dua persamaan yang diperoleh. Pada akhirnya akan diperoleh nilai x dan y yang merupakan umur ayah dan umur Adi
sekarang.
4.
Menyelesaikan Masalah.
Enam tahun yang lalu
x-2=6(y-2)
x-2=6y-12
x-6y=-10……………………………………….(1)
18
tahun kemudian
x+18=2(y+18)
x+18=2y+36
x-2y=18………………………………………...(2)
Jadi, terdapat
dua persamaan linier yaitu
x-6y=-10 dan x-2y=18
Dari (1) dan (2) diperoleh:
x-6y=-10
x-2y=18
-4y= -28
y=7
Substitusikan y=7 ke x-6y= -10,
sehingga diperoleh:
x-6(7)=
-10
x-42=
-10
x= 32
Jadi, diperoleh x= 32 dan y= 7
Sehingga
diperoleh umur ayah sekarang adalah 32 tahun dan umur Adi sekarang adalah 7
tahun.
5.
Memeriksa Kembali
Untuk
memeriksa kembali hasil jawaban pertanyaan sudah benar apa belum bisa dilakukan
dengan mensubstitusikan nilai x dan y yang sudah diperoleh ke dalam persamaannya. Apabila
setelah disubstitusikan ke dalam persamaan diperoleh hasil ruas kiri= hasil ruas kanan maka nilai x dan y benar.
Diperoleh, x= 32 dan y= 7
x-6y= -10
32-6(7)=
-10
32-42=
-10
-10 = -10
Karena hasil ruas kiri
= hasil ruas kanan maka nilai x dan y benar.
x-2y= 18
32- 2(7)= 18
32- 14= 18
18= 18
Karena hasil ruas kiri = hasil ruas kanan maka
nilai x dan y benar.Jadi, umur ayah sekarang 32 tahun dan umur Adi sekarang 7 tahun.
Daftar Pustaka
. 2012. Model Pembelajaran Problem Solving . http://dataserverku.blogspot.com/2012/02/model-pembelajaran-problem-solving.html [Diakses 10 November 2012]
Edu. 2010. Model Pembelajaran problem solving.
http://matematikacerdas.wordpress.com/2010/01/28/model-pembelajaran-problem-solving/ [Diakses 10 November 2012]
Suhaerman, Erman. Dkk.2003. Strategi Pembelajaran Matematika
Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar