kembang api


Rabu, 14 November 2012

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING



Penyelesaian masalah merupakan proses dari menerima tantangan dan usaha-usaha untuk menyelesaikannya sampai memperoleh penyelesaian. Sedangkan pengajaran penyelesaian masalah merupakan tindakan guru dalam mendorong siswa agar menerima tantangan dari pertanyaan bersifat menantang, dan mengarahkan siswa agar dapat menyelesaikan pertanyaan tersebut (Sukoriyanto, 2001:103).
Pembelajaran pemecahan masalah adalah suatu kegiatan yang didesain oleh guru dalam rangka memberi tantangan kepada siswa melalui penugasan atau pertanyaan matematika (Tim PPPG Matematika, 2005:93). Fungsi guru dalam kegiatan itu adalah memotivasi siswa agar mau menerima tantangan dan membimbing siswa dalam proses pemecahannya. Masalah yang diberikan harus masalah yang pemecahannya terjangkau oleh kemampuan siswa. Masalah yang diluar jangkauan kemampuan siswa dapat menurunkan motivasi mereka.

Tujuan Pembelajaran Problem Solving
Berhasil tidaknya suatu pengajaran bergantung kepada suatu tujuan yang hendak dicapai. Tujuan dari pembelajaran problem solving adalah seperti apa yang dikemukakan oleh Hudojo (2003:155), yaitu sebagai berikut.
1.      Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.
2.      Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik bagi siswa.
3.      Potensi intelektual siswa meningkat.
4.      Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan penemuan.

Langkah-langkah Pembelajaran Problem Solving
            Adapun langkah-langkah yang harus diperhatikan oleh guru di dalam memberikan pembelajaran problem solving yaitu sebagai berikut.
(1) Menyajikan masalah dalam bentuk umum.
(2) Menyajikan kembali masalah dalam bentuk operasional.
(3) Menentukan strategi penyelesaian.
(4) Menyelesaikan masalah.
            Berbicara pemecahan masalah tidak bisa dilepaskan dari tokoh utamanya yaitu George Polya. Menurut Polya, dalam pemecahan suatu masalah terdapat empat langkah yang harus dilakukan yaitu:
1.    Memahami masalah.
2.    Merencanakan pemecahannya.
3.    Menyelesaikan masalah sesuai rencana langkah kedua.
4.    Memeriksa kembali hasil yang diperoleh (looking back).
Kelebihan dan kelemahan pembelajaran problem solving
Kelebihan pembelajaran problem solving antara lain sebagai berikut.
1.         Mendidik siswa untuk berpikir secara sistematis.
2.         Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
3.         Berpikir dan bertindak kreatif.
4.         Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
5.         Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
6.         Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
7.         Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
8.         Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
9.         Mampu mencari berbagai jalan keluar dari suatu kesulitan yang dihadapi.
10.     Belajar menganalisis suatu masalah dari berbagai aspek.
11.     Mendidik siswa percaya diri sendiri.
Kelemahan pembelajaran problem solving antara lain sebagai berikut.
1.         Memerlukan waktu yang cukup banyak.
2.         Kalau di dalam kelompok itu kemampuan anggotanya heterogen, maka siswa yang pandai akan mendominasi dalam diskusi sedang siswa yang kurang pandai menjadi pasif sebagai pendengar saja.
3.         Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.

Implementasi Pembelajaran Problem Solving
1.        Guru memberikan suatu permasalahan kontekstual realistik berupa soal cerita tentang permasalahan linier.
Dua tahun yang lalu umur ayah 6 kali umur Adi, 18 tahun kemudian umur ayah menjadi 2 kali umur Adi. Berapakah umur ayah dan umur Adi sekarang?
2.        Siswa memahami masalah persamaan linier dalam bentuk cerita.
Diketahui : misalkan
x= umur ayah sekarang            
y= umur Adi sekarang   
Model matematika yang sesuai dengan permasalahan tersebut :


sekarang
2 tahun yang lalu
18 tahun kemudian
Umur ayah
x
x-2
x+18
Umur Adi
y
y-2
y+18
Perbandingan

x-2=6(y-2)
x+18=2(y+18)
Ditanya : berapakah x dan y ?
3.        Merencanakan masalah
Salah satu strategi yang bisa diterapkan untuk menyelesaiakan masalah ini adalah mengeliminasi dan mensubstitusikan dua persamaan yang diperoleh. Pada akhirnya akan diperoleh nilai x dan y yang merupakan umur ayah dan umur Adi sekarang.
4.        Menyelesaikan Masalah.
       Enam tahun yang lalu
x-2=6(y-2)
x-2=6y-12
x-6y=-10……………………………………….(1)
      18 tahun kemudian
x+18=2(y+18)
x+18=2y+36
x-2y=18………………………………………...(2)
Jadi, terdapat dua persamaan linier yaitu
x-6y=-10 dan x-2y=18
Dari (1) dan (2) diperoleh:
x-6y=-10
x-2y=18
 -4y= -28
    y=7
Substitusikan y=7 ke x-6y= -10, sehingga diperoleh:
x-6(7)= -10
x-42= -10
       x= 32 
Jadi, diperoleh  x= 32 dan y= 7
Sehingga diperoleh umur ayah sekarang adalah 32 tahun dan umur Adi sekarang adalah 7 tahun.
5.        Memeriksa Kembali
Untuk memeriksa kembali hasil jawaban pertanyaan sudah benar apa belum bisa dilakukan dengan mensubstitusikan nilai x dan y yang sudah diperoleh ke dalam persamaannya. Apabila setelah disubstitusikan ke dalam persamaan diperoleh hasil ruas kiri= hasil ruas kanan maka nilai x dan y benar.
Diperoleh,  x= 32 dan y= 7
x-6y= -10
32-6(7)= -10
32-42= -10
-10 = -10
Karena hasil ruas kiri = hasil ruas kanan maka  nilai x dan y benar.
x-2y= 18
32- 2(7)= 18
32- 14= 18
18= 18
       Karena hasil ruas kiri = hasil ruas kanan maka nilai x dan y benar.
       Jadi, umur ayah sekarang 32 tahun dan umur Adi sekarang 7 tahun.
Daftar Pustaka

Krishna. 2012. Model Pembelajaran Problem Solving . http://dataserverku.blogspot.com/2012/02/model-pembelajaran-problem-solving.html [Diakses 10 November 2012]

Edu. 2010. Model Pembelajaran problem solving. http://matematikacerdas.wordpress.com/2010/01/28/model-pembelajaran-problem-solving/ [Diakses 10 November 2012]

Suhaerman, Erman. Dkk.2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Press.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar